Kamis, 08 September 2016

Tentang 'Menyapa'

Halo semua :)

Mau berbagi cerita sedikit nih...
Beberapa minggu yang lalu, aku ada kesempatan untuk online Facebook. Aku mencoba untuk mennyapa beberapa teman yang sedang online.

Hasilnya ?

Sebagian besar dari mereka menyapa saya balik. Beberapa dalam chat yang cukup panjang dan seru, sementara beberapa lagi chat yang cukup singkat. Tidak disangka, waktu berjalan dengan sangat cepat. Teknologi komunikasi yang ada pun juga semakin canggih.

Teknologi komunikasi yang sekarang semakin mempermudah kita untuk saling menyapa, untuk saling berkomunikasi lagi. Indahnya ketika kita bisa menyapa dan bertukar cerita serta pengalaman yang kita dapat.

Dari sini saya juga semakin yakin, walau tidak sedikit orang - orang yang beropini bahwa teknologi komunikasi sekarang ini berdampak negatif, tetapi toh nyatanya juga ada dampak positifnya. Contohnya ya ini, digunakan untuk menyapa :)

Menyapa adalah hal yang simple yang sangat indah untuk dilakukan.

Tulisan yang tertulis :

" Hai, apa kabar ? "

bisa jadi berdampak besar bagi orang yang menerimanya.

Saya juga belajar, bahwa saya harus memilah - milah di jadwal saya mana yang menjadi prioritas utama untuk dikerjakan. Tetapi, jika ada waktu lowong / waktu break, saya mengusahakan untuk menulis, mebaca berita, dan lain - lain, salah satunya adalah menyapa teman - teman :)

Ok, mungkin tulisan ini kurang teratur dari segi organisasi sebuah tulisan.

Intinya :

" Jika ada waktu untuk menyapa, sapalah. Menyapa itu murah ( bahkan bisa dibilang gratis untuk saat ini ) dan mudah. Apalagi, kita juga tidak tahu berapa lama umur kita yang tersisa di dunia ini. Selagi bisa menyapa, sapalah. "

Jumat, 01 Juli 2016

AADC 2 dan Finding 'Dory'

Mungkin ketika post ini dipublikasikan, film-nya sudah diputar di bioskop beberapa hari yang lalu ( atau bahkan sudah tidak tayang lagi dibioskop )

Meskipun begitu, aku mau bilang kalau kedua film ini sangat bagus. Keduanya dapat 4 dari 5 bintang dari aku.

 
Pictures were taken from Google.com

Faktanya, AADC 2 adalah film pertama yang aku tonton pada tanggal premier film-nya. Antrian tiketnya panjang. Antusiasme masyarakat sangat hebat untuk film ini. Aku tidak menyesal antri cukup lama karena film-nya sangat romantis  ( ya, salah satu genre favoritku adalah drama-romantis ). 
Meskipun cerita akhirnya sebenarnya bisa ketebak, tapi hebatnya film ini membuat aku punya alternative ending saat menontonnya. Juga, yang aku suka dari film ini adalah menampilkan keindahan alam Indonesia beserta tempat wisatanya, khususnya yang berada di kota Yogyakarta. Tak hanya itu, beberapa tempat makan yang khas yang bisa dicoba di kota pelajar itu juga ditampilkan. 

Aku nggak bisa cerita banyak soal cerita film-nya itu sendiri karena mana tahu ada yang belum menonton film ini dan tidak mau di spoiler.

Hal yang bisa, saya pribadi, pelajari dari film AADC 2 ini adalah :

1. Bagaimana pun masa lalu sahabatmu ( selama dia tidak melukai / menjahatimu ). Dia tetaplah sahabatmu. [ Ya, logikanya, mana ada orang yang dibilang sahabat kalau jahat sama sahabatnya sendiri... hmmm... ).

2.  Ketika Karmen dan Cinta ada clash sedikit, dan kemudian baikan, di sini saya juga belajar betapa pentingnya kedewasaan dalam mengontrol emosi dan saling memaafkan.

3.  Indonesia. Negeri penuh keindahan alam yang sepatutnya kita, sebagai warga berusaha untuk menjaganya. Tidak perlu gerakan yang sangat besar, yang penting, mulailah dari hal yang paling simple terlebih dahulu ( e.g buang sampah pada tempatnya )

4.  Kalau cinta, jangan gengsi. Kalau cinta usahalah. Kalau dianya gak cinta, lepaskanlah.

Maju terus per-film-an Indonesia :D

Ok, kita lanjut ke film Finding Dory.

Seperti biasa, film kartun dari Disney dan Pixar sangat bagus. Apalagi film ini film keluarga banget. Semua umur bisa tonton... ( Saya saja yang sudah kepala dua dan masih jomblo ini aja masih kegirangan kayak anak kecil pas nonton film ini. Belum lagi, aku dikelilingi sama anak - anak kecil saat menontonnya...----> #merasamuda kembali #tersipumalu )

Untuk Ending-nya... ketebak dan mengharukan :')

Hal yang bisa saya pelajari dari film ini adalah...

1. Orangtua adalah malaikat kita selama di dunia ini :')
2. Kita bisa kalau kita mau berusaha.
3. Orang - orang yang sayang dan baik sama kita adalah yang percaya pada diri kita, menerima kita apa adanya, dan melindungi kita....

kalau mau tau ceritanya, silakan nonton sendiri. Bagus. Dijamin nggak nyesal :D

Ok, deh... sekian dulu ya...  Teman - teman semua :D

Rabu, 27 April 2016

Trotoar... Oh... Trotoar

Tulisan kali berkenaan dengan fasilitas umum yang memang sering aku gunakan.

Trotoar.

Trotoar adalah tepi jalan besar yg sedikit lebih tinggi dp jalan tsb, tempat orang berjalan kaki

Referensi: http://kamusbahasaindonesia.org/trotoar
KamusBahasaIndonesia.org

Balik ke masa lalu sedikit dulu.

Dulu di Pekanbaru, saya memang agak jarang menggunakan trotoar karena saya tinggal bersama orang tua, yang mana fasilitas kendaraan ya, bisa dibilang sangat memadai. Tetapi, saya juga pernah berjalan kaki. Jalan kaki sebenarnya asik buat saya karena semacam terapi stress. Saya mearasa nyaman saat berjalan. Tetapi, dulu di ketika di Pekanbaru, lebih tepatnya di Rumbai, saya dilarang mama saya untuk berjalan sendirian menuju ke sekolah saya karena mama saya khawatir akan terjadi bahaya pada saya. Dijelaskan sedikit dulu, ketika di Rumbai, saya tinggal di kompleks rumah yang memang benar - benar dikelilingi hutan asli. Ya, ASLI ! Ada ular, ada monyet yang besar - besar, ada biawak, ada tarantula, ada apa lagi ya ? Intinya hutan beneran deh... Karena alasan ini, saya mengerti mengapa mama saya khawatir jika saya berjalan sendirian.

Jika hutan tersebut tidak ada, trotoar di kompleks rumah saya sangatlah nyaman, memadai. Trotoar ya memang untuk tempat orang berjalan kaki. Trotoarnya terbilang bersih, batasnya jelas dan tidak berlubang. Pokoknya, trotoar yang paling top sejauh ini yang pernah saya jumpai di Indonesia...  :)

Setelah lulus SMA, saya kuliah di Jakarta. Karena kampus cukup dekat dengan kost, 'jalan kaki' adalah kendaraan utama saya. Sayangnya, di sini saya menemukan beberapa hal yang mungkin menjadi pembelajaran kita juga untuk belajar dan kemudian bisa membenahi :)

Pengalaman yang paling saya kurang suka ketika berjalan dari kost - kampus - kost adalah ketika motor melintas di trotoar. Ya, Motor. yang membuat saya menggeleng - gelengkan kepala adalah ketika saya berjalan dengan tempo jalan kaki yang terbilang cukup cepat, tetapi, sepeda motor yang berjalan di belakang saya berkali - kali mengklakson saya supaya saya minggir dari trotoar tersebut. Ya, itu realita yang terjadi. Terkadang saya sedikit iseng untuk tetap berjalan pada jalan saya. Namun, mengingat saya pernah dipukul sama pengemis di jalan secara tiba - tiba ( cerita tentang di pukul pengemis bisa di klik di sini ), saya memilih mengalah demi menyelamatkan diri saya, karena orang tua saya tentu ingin anaknya pulang kembali dengan keadaan sehat.

Yang lebih membahayakan adalah ketika motor melintas berlawanan arah di trotoar. Seramnya, kalau trotoar yang kecil dan kita tidak bisa mengindar. Menggeleng - geleng kepala lagi ketika motor tersebut melaku dengan kecepatan yang cepat.. Untung saja trotoar cukup luas ya, meskipun dipinggirnya ada selokan besar yang tidak diberi pagar. Untungnya, saya masih selamat. Yang semakin mempersempit ruang untuk berjalan adalah ketika pedagang kaki lima yang mulai berjualan di sepanjang trotoar. Hm...

Pindah kuliah, pindah kota. Semoga ini menjadi pembelajaran untuk kita semua juga.
Karena trotoar dari kost ke kampus saya terbilang cukup kecil, kejadian motor melinas di trotoar bisa dibilang tidak ada. Tetapi, masih ada lubang dan juga bau yang kurang sedap disebabkan pembuangan hasil dari pedagang kaki lima yang berjualan di atasnya ketika sore - malam hari.
Hal yang membuat sulit adalah ketika pedagang kaki lima mulai berjualan di trotoar yang membuat seluruh trotoar terpakai  ( dalam ukuran lebar ). Mau tidak mau, ketika saya berjalan, saya harus berjalan di jalan ( bahkan bisa sampai di tengah jalan karena motor yang berparkiran utnuk menyantap hidangan pedagang kaki lima tersebut. Yang membuat saya bingung, ketika ada motor yang melintas dipinggir saya, meneriaki saya dengan ucapan, " JANGAN JALAN DI JALAN DONG ! ". Uhm.. memang motor tersebut tidak salah. Tetapi, jika pengendara motor tersebut jeli melihat, seluruh trotoar yang saya lintasi telah penuh dengan pedagang kaki lima serta di'perparah' dengan kendaraan yang parkir dipinggir jalan.

Saya berharap, semoga ada solusi untuk permasalahan ini. Terima kasih :D

Untuk sementara sekain dulu. Semoga ada perbaikan ke depannya dan menjadi pembejalaran bagi kita semua. :)

- Cynthia N. ' 2016 -

Sabtu, 09 Januari 2016

Review Film - Single ( 2015 )


Judul : Single
Produser : Sunil Soraya
Sutradara : Raditya Dika, Suni Soraya
Tahun rilis : 2015



Akhirnya, sehari setelah ujian akhir blok, saya dan teman saya ( cewek, kok... tenang saja... masih jomblo ... ) yang juga jomblo menonton film yang berjudul 'Single' lengkap dah tuh triple 'Jomblo'.

Inti ceritanya, berawal dari Ebi ( Kak Radit ) yang patah hati karena gebetannya, Vani, yang memberikan surat pesta pernikahannya ( Akad pernikahannya sendiri sudah dilangsungkan, a.k.a dia sudah menikah ). Ebi tidak menyerah untuk mendapatkan pacar. Mulai dari usaha mendekatkan diri dengan cewek - cewek di club ( salah satunya Kak Pevita ), meski ditolak, sampai akhirnya bertemu dengan Angle ( Annisa Rawles ). 

Pas melihat Angle, aku langsung bilang ke temanku, " Eh. mirip teman kita ya, si Fir*y. " Teman aku malah bengong ? " Hah ? Yang mana ? " Aku tepok jidat, ternyata temanku ini tidak kenal si Fir*y. Mereka ( Annisa dan Fir** ) sama - sama cantik. 

Kemudian datanglah karakter Bang Joe sebagai antagonis. Tujuan karakternya adalah : mempersulit si Ebi mendapatkan Angle.

Untuk selanjutnya, mending nonton sendiri film nya :p * ntar kebanyakan spoiler ga seru lagi...*

Nah, di sini, berdasarkan opini saya, seseorang yang sangat awam dalam bidang perfilm-an, film Kak Radit akhirnya jauh lebih rapi daripada film - film sebelumnya ( aku sudah nonton film Kambing Jantan, Marmut Merah Jambu, dan Cinta dalam Kardus ). Pengambilan gambar dan setting tempatnya juga udah lebih enak dilihat. Akting Kak Panji dan Kak Babe juga sangat cocok dengan karakter yang mereka perankan. Akting Kak Radit sendiri sudah jauh lebih baik kalau kita lihat dari film pertamanya, Kambing Jantan. 

Untuk akting Kak Chandra a.k.a Bang Joe ( mungkin karena masih baru ), tidak seluwes di video - video youtube dan instragram Kak Chandra... Tapi, sudah terlihat kalau Kak Chandra memang punya bakat di bidang komedi. Untuk Annisa ( Angle ), aktingnya sudah lumayan :) meski masih ada beberapa part yang terlihat kaku. Tapi saya rasa karir mereka di dunia perfilm-an akan terus bersinar...  Ditunggu karya berikutnya ya... :)

Akting terbaik akan saya berikan kepada 'Mamanya Angle'. Walaupun scene beliau sedikit, tapi beliau sangat mendalami peran dan dapat menggambarkan dengan baik secara umum sebagai orang tua yang mulai mengalami penyakit Alzheimer. 

Ada part - part yang yang saya rasa sebaiknya perlu dibenahi. Misalnya di bagian awal - awal, ada yang menyorot pepohonan dengan time-lapse untuk menunjukkan perubahan dari pagi ke malam. Sebaiknya tidak usah pakai time-lapse karena yang terlihat hanya pohon yang berayun - ayun dengan backgorund berganti. Mungkin lebih baik jika time-lapse nya dihilangkan dan langsung menunjukkan perubahan perubahan background dari pagi ke malam atau, memakai time - lapse tetapi pengambilan gambarnya dibuat berbeda, misalnya melihatkan pohonnya keseluruhan dan pemandangan sekitarnya ( rumput, dll ). 

terus untuk scene ketika Kak Radit di tempat tidur, saya rasa editan jam yang untuk menunjukkan pergantian harinya masih kurang rapi. Mungkin bisa juga diganti konsepnya dengan jam yang lain  ( mis. jam asli ) dengan sudut pengambilan dari samping...

Terus, kata - kata Angle yang mengakatan kalau dia mau menjadi dokter agar 'berguna bagi orang lain'. Mungkin ada baiknya dicari alasan lain karena menurut saya semua peran, pekerjaan, pasti tujuannya juga sama, berguna bagi orang lain. Pekerjaan yang baik lain pun pasti berguna bagi orang lain. :)

Untuk adegan mobil meledaknya, aku suka :))

Untuk setting tempat acara pernikahan adiknya Ebi aku suka :)

* btw, adiknya Ebi ganteng ya... :3 #intermezzo *

Seperti biasa, pesan diakhir cerita ( sama seperti film - film sebelumnya dan kebanyakan cerita di buku Kak Radit ) adalah sebuah konsep yang sangat bagus dan jangan pernah dihilangkan :)

Akhir kata, saya bisa memberikan 3.5 point dari maksimum 5 point untuk film ini :)


Maju terus perfilm-an Indonesia :)


*Saya pun banyak belajar dari menonton film ini dan juga belajar cara meriview film yang baik. :D

- CN'15 -