Sabtu, 27 Juni 2015

Untuk Kamu, Malam.

Untuk Kamu, Malam
Karya : Cynthia Novelia



-----------------------

28-03-2014

Selamat malam untuk kamu yang di sana, di kota barat, di kota hujan.
Apa kabarmu hari ini ? Kuingin kesehatan akan selalu berpihak kepadamu.

Aku sehat - sehat saja di sini. Tidak sakit.
Rindu. Pada dirimu.
Apakah kamu merindu pada diriku ?
Aku tak tahu jawabannya, tapi itulah yang kuharapkan.

Terima kasih telah memberiku kesempatan untuk memiliki rasa cinta dan kasih.
Terima kasih untuk hadir di dunia ini

Selamat malam, selamat tidur.
Semoga kita bertemu di kemudian hari.


-----------------------

Sebuah Tanggal, di mana kamu datang ke dunia ini :)

Selamat malam untuk kamu yang berulang tahun.

Selalu kudoakan untuk yang terbaik bagimu. Hari ini genap usia mu 19 tahun.
Kamu semakin dewasa,
Semakin memikat hati.

Bolehkah aku jujur ?
Semakin hari keraguan semakin tumbuh dalam diri ini.
Merasakan sikapmu kepadaku membuat semuanya menjadi kelabu.
Rasanya, aku ini hanya sekelibat bayang dalam hidupmu.

Lama - lama aku berpikir, haruskah kupelas bayangmu dalam hitam ?

Aku bingung...

Selamat malam, selamat beristirahat.
Dari yang menyukaimu dalam keheningan.

-----------------------

04 - 04 - 2014

Selamat malam, selamat berbahagia.

Sepertinya kamu telah menemukan gadis yang engkau cintai.

Bukan, gadis itu bukan aku.

Semoga kamu berbahagia jika dia memang yang terbaik untukmu.

Aku. Sendiri. Menikmati rintik hujan yang dingin hingga merasuk ke tulang - tulangku.
Merasakan kelamnya malam itu. Perlahan menjadi semakin hitam.

Terima kasih untuk hadir di dunia ini.
Terima kasih telah memberi kesempatan kepadaku untuk merasakan mencintai tanpa dicintai.
Seperti gemuruh tanpa hujan
Seperti laut tanpa kehidupan.

-----------------------

18 - 04 - 2014

"Setia dalam kebodohan.
Itulah cinta semu."


Selamat malam,
Kemudian pagi.

Jiwa yang kucinta, apakah engkau telah membaca tulisanku ?

Aku ingin kamu cemburu karenanya.
Aku ingin berhenti menunggu.
Aku ingin semua diam.
Aku ingin melupakanmu.

Senja telah datang kembali, malam pun tiba bercumbu dengan rembulan.
Selamat tidur, kamu.

Dari aku, sang bayang tanpa raga di dalam matamu.

-----------------------

19 - 04 - 2014

Selamat malam, selamat tidur.
Dan selamat untuk diriku sendiri yang menunggu kabar darimu yang tak kunjung datang.

Selamat malam, selamat beristirahat.
Semoga kita dapat berjumpa di alam mimpi walau hanya sekejap pejam mata.

-----------------------

26 - 04 - 2014

Selamat malam, selamat beristirahat

Semakin hari, semakin kuragu padamu.
Tidak ada ucapan darimu di hari yang penting bagiku.

Masih bolehkah aku menunggu sampai akhirnya kuyakin 'teman' adalah batasan kita ?

-----------------------

28 - 04 - 2014

Selamat malam dalam keheningan.
Bulan telah berganti, namun menunggu kabar darimu bagaikan mengingini bulan bercumbu dengan mentari.

Ke manakah engkau ?
Kini semakin tidak kumengerti, ibarat salju panas di musim dingin.

Saat detik berdenting,
ketika ku menghirup nafas jiwaku, aku semakin tidak mengenal engkau.

Ke manakah kamu ?
Di manakah kamu ?

-----------------------

Akhir dari untaian kata untukmu, malam...

Selamat pagi menjelang siang. Malam ? Khusus tulisan ini kugariskan ketika awan berdansa dengan sang angin subuh hingga akhirnya berpisah karena sang mentari naik ke tahtanya.

Aku rasa, sudah daatnya aku melepasmu ke langit sana. Mungkin kau juga ingin bebas, sama seperti daun yang menggugurkan dirinya.

Butuh waktu lama untuk membiarkan bayangmu pergi. Tetapi, semenjak kulepas jemari terakhir dari sebuah genggaman dengan bayangmu, aku merasa lega. Aku lebih... bahagia.

Munggu itu mengikat.
Kejelasan adalah bebas.

Selamat tinggal, sampai jumpa kembali.

Dari yang sedetik lalu mencintaimu dengan titik.


( Selesai )
-----------------------




----------------------------------------------
----------------------------------------------

Ini adalah kumpulan tulisan yang aku tulis pada saat malam . Aku masukkan ke dalam kategori cerita pendek :)

Inspirasinya ? Pada saat lagi dengar musik galau, dan pada saat itu lagi musim hujan. Sudah deh, galau maksimal.. hahahaha

Semoga semua bisa menikmati karyaku :)

- Cynthia Novelia -

Jumat, 19 Juni 2015

Sepasang Kaki dan Pisang - Pisangnya.

Mau cerita nih, kebetulan tadi pagi ada suatu kejadian yang rasanya perlu di share / bagikan.

------------

Tadi pagi, sekitar jam setengah 11 kalau saya tidak salah, saya jalan kaki menuju kampus. Tibalah di persimpangan, saya melihat seorang ibu sedang menggendong pisang yang sangat banyak. Ibu tersebut menatap saya, dan saya tersenyum. Saya kasihan melihat ibu tersebut. Mungkin karena ibu tersebut bisa merasakan saya iba kepadanya, jadilah dia berbicara kepada saya.

" Mbak, tolong beli mbak, untuk beli buku. Anak yatim, mbak. "

Memang kurang begitu jelas, karena ibu tersebut memakai Bahasa Jawa pada beberapa kata. Namun, ibu tersebut selalu mengulang - ulang kata 'ingin membeli buku'. Jadilah saya semakin iba. Saya berpikir untuk membeli satu sisir karena ibu tersebut juga berjuang demi pendidikan anaknya. Jadilah kami meminggir sebentar dan transaksi pun di mulai.

Saya memilih pisang yang agak kecil saja agar saat saya berjalan ke kampus tidak begitu berat menjinjingnya.

Awalnya ibu tersebut menjual dengan harga yang cukup tinggi untuk pisang yang di jual. Rp 35.000,00

Lalu, saya nego ke ibunya, " Bu, bisa kurang tidak ? Rp 15.000,00 ya, Bu... " ya, saya rasa cukup. Mengapa ? karena pasti nanti akan sedikit naik. Lebih sedikit tidak apa - apa karena niat awal saya membantu ibu tersebut untuk membeli buku.

" Rp 30,000,00 ya, Mbak. "

" Rp 20.000,00. Bagaimana, Bu ? "

Ibu tersebut terdiam. Akhirnya, setuju dengan negosiasi yang sudah ditentukan.

Tibalah akhirnya sampai pada saat saya mengeluarkan lembar yang 50 ribuan. Si ibu jadinya selalu melotot ngeliatin tas saya dan uang lembar 50 ribuan.

Si ibu langsung bilang,

" Aduuh mbak. Tapi aku nggak ada kembaliannya. Jadinya Rp 30,000,00 aja ya, Mbak. "

hhhhmmm.... lagi - lagi taktik seperti ini. Sudah kuduga.

Mengapa saya tahu si ibu ini hanya berbohong ?

Ibu tersebut sama sekali belum mencoba untuk merogoh kantong dan melihat serta menghitung berapa jumlah yang dimiliki beliau. Beliau kok bisa langsung mengatakan tidak ada kembalian ?

" Bu, tadikan katanya Rp 20.000,00. "

" Iya, tapi saya tidak ada kembalian. " Masih, si ibu sedikit pun tidak mencoba mengeluarkan uangnya untuk dilihat.

" Tapi saya juga perlu Rp 30.000,00 nya, Bu, untuk membayar hutang saya ke teman saya. " Ya, kemarin kami naik taxi, jadi teman saya yang bayarin dulu.

" Tapi mbak." Nada ibu tersebut tiba - tiba meninggi dan bicara dengan cepat sepertinya dalam Bahasa Jawa.

" Maaf, Bu, saya nggak bisa Bahasa Jawa, "

" Tapi saya memang nggak ada kembaliannya mbak. Udah ya, Rp 30,000,00 aja. " Si ibu semakin memaksa dan beliau masih saja tidak mencoba untuk merogoh kantongnya dan melihat ada uang kembalian atau tidak.

" Kalau ibu gitu saya ntar nggak bisa bayar teman saya dong, Bu. "

Karena melihat saya sudah mulai menggerakkan kaki saya, seolah - olah ingin pergi. Si ibu akhirnya berkata,

" Ya, udah. " Barulah si ibu merogoh koceknya. Ya, baru sesaat setelah beliau mengatakan ' ya, udah '...

"Oooh... Ternyata ada kembaliannya, Mbak. " Kata si Ibu dengan nada yang dilembutkan, tetapi terlihat wajah beliau sedikit kesal karena tidak berhasil dan ketahuan ada kembaliannya.

" Ada kantong plastik, nggak Bu ? "

Beliau mencoba mencari. Nah, kelihatan bedanya kan...

" Nggak ada, Mbak. Maaf ya. Giman kalau saya masukkan ke tasnya mbak. "

" Ngga usah, Bu. Sini, biar saya pegang saja. "

Akhirnya saya tetap beli pisangnya, karena saya ingat niat awal saya adalah membantu. Terlebih jika menyangkut masalah pendidikan untuk membeli buku.

" Terima kasih, Mbak. "

"Ya, sama - sama Bu. Permisi Bu. " Kemudian saya berlalu mlanjutkan perjalanan saya ke kampus sambil menjinjing pisang tersebut.

-------------------------------------------------------------

Jujur saya yang dari awalnya iba dan kasihan menjadi kecewa.
Saya sedikit kecewa karena si ibu berbohong dan memaksa dengan kebohongannya. Saya tahu, si ibu berusaha untuk mendapatkan penghasilan. Namun, tidak perlu berbohong, bukan ?

Berbeda dengan bapak becak yang mengantar mama dan saya dari Kota Baru ke Kos. Beliau justru kami kasih lebih. Mungkin nanti jika ada waktu akan saya ceritakan lagi di blog ini.

Semoga semuanya akan membaik. Semoga si ibu berniat melakukan perubahan menjadi yang lebih baik, karena saya juga sadar, saya juga sering berbuat salah tetapi berniat untuk berusaha menjadi yang lebih baik.

Semoga tulisan kali ini bermanfaat untuk semuanya :)

- Cynthia Novelia -



Minggu, 14 Juni 2015

Agar.io

I knew this game from Pewdiepie ! Thanks Pewdiepie !




Saat itu aku lagi senggang dari jam belajarku. Seperti biasa, siaran youtube yang sering kutonton adalah Pewdiepie ! Bagaimana pun, meski waktu untuk bisa bermain game sangat kurang ( bahkan jarang ) jiwa gamer aku masih belum bisa hilang dan aku senang dengan update-an game dari Pewdiepie.

Sampailah tiba aku tertarik untuk mencoba salah satu game yang dia mainkan.

Mengapa aku mencoba game ini ? karena game ini simple ( tidak begitu banyak makan waktu ), mudah ( tidak perlu ribet belajarnya ), dan seru ! Just try it by yourself ! ^^

Kalau mau mencoba game ini, langsung aja ketik agar.io ( langsung klik ke link nya aja ). Terus udah deh, tunggu sebentar, isi nama 'karakter' dan mainin deh.

Gamenya itu adalah, kita sebuah bola yang makan memakan. Semakin banyak makan, semakin besar karakter kita. Syarat boleh makan itu kalau ukuran karakter kita lebih besar dari karakter yang ingin kita makan.

Cobain deh. Seru ^^

*tapi ingat waktu juga ya... jangan sampai lupa dengan kegiatan prioritasnya...

Have fun !

- Cynthia Novelia-